Nasi "Ajaib" dan "Berkah" dari Loram Kulon


Jangan heran bila Anda kebetulan mampir untuk salat atau sekedar berteduh di Masjid Wali Attaqwa Loram Kulon, Kecamatan Jati, akan mendapati banyak nasi bekel.

Sebabnya, masjid peninggalan dari Sultan Hadlirin itu, setiap harinya memang selalu dapat kiriman nasi kepel. Nasi yang dikirim itu adalah nasi kiriman warga.

Juru pelihara Masjid Wali At-Taqwa Loram Kulon Jati Afroh Amanuddin mengatakan, sebenarnya nasi bungkus sebesar kepalan tangan orang dewasa ini, adalah media untuk bersedekah. ”Sebab sedekah berupa nasi kepal ini merupakan ajaran dari Sultan Hadlirin itu sendiri,” katanya.

Dia melanjutkan, di tahun 1596, Sultan Hadlirin itu menyebarkan agama di daerah ini. Dan selalu bersedekah kepada warga setempat, dengan cara memberikan nasi kepel ini.

”Sehingga nasi ini dijuluki warga setempat dengan julukan nasi kepel. Sebab besarnya menyerupai kepalan tangan orang dewasa,” jelasnya.
Nasi kepel yang dibungkus dengan daun tersebut berjumlah 7 buah. Akan tetapi warga setempat menyumbangkan dengan jumlah 7 biji juga bukan karena tanpa alasan. Namun ada arti tersendiri dari 7 biji nasi tersebut.

Nominal tujuh dalam bahasa Jawa artinya ”pitu” yang bermakna pitutur (nasihat), pitulung (penolong), dan pituduh (petunjuk). Oleh karenanya, mereka disarankan untuk bersedekah sebanyak tujuh bungkus.

”Akan tetapi Sultan Hadirin juga tidak memaksa harus berjumlah tujuh. Tergantung kesanggupan yang ingin bersedekah. Selain itu, lauk yang di dalamnya juga sangat sederhana. yakni dengan mengunakan pepes tahu atau yang lain,” ujarnya.

Dia menjelaskan, sedekah nasi kepel ini, biasanya dilakukan warga untuk berbagai alasan. Misalnya saja tasyakuran rumah, membuka toko, mendaftarkan anaknya ke sekolah atau perguruan tinggi, maupun keperluan lainya.

Afroh mengatakan, sehingga dengan cara bersedekah ini, nantinya bisa dimudahkaan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu, rata-rata setiap harinya ada warga yang bersedekah sebanyak 20 orang.

”Bila satu orangnya membawa 7 bungkus, maka rata-rata setiap hari bisa mencapai 140-an bungkus. Dan itupun nantinya bisa dibagikan ke warga sekitar masjid atau jamaah masjid ini,” imbuhnya.

Sumber: Muria News

Post a Comment

0 Comments