Sejarah Stasiun Kudus

Stasiun Kudus (kode:KUD) merupakan stasiun mati yang terletak di Wergu Kulon, Kota, Kudus. Stasiun yang dibangun pada tahun 1883 ini dahulu mempunyai cabang ke Mayong. Saat jaman Hindia Belanda, stasiun ini dimiliki oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij. Sejak tahun 1980, penumpang turun drastis karena pelebaran jalan dan makin banyaknya kendaraan pribadi. Akhirnya stasiun ini di non-aktifkan pada tahun 1986.

Saat ini Stasiun Kudus tidak dipakai sama sekali. Dahulu memang berubah fungsi menjadi pasar tradisional Wergu. Emplasemen dan peron stasiun dulu dipenuhi lapak-lapak pedagang. Kantor kepala stasiun dulu dipakai untuk kantor pengelola pasar. Namun kini keadaan stasiun berubah drastis setelah ditinggal para pedagang pasar yang sudah direlokasi ke pasar baru didekat GOR Wergu Kudus. Ornamen bangunan masih utuh dan di stasiun Kudus ini masih terdapat wesel yang kini berkarat. Plang nama stasiun, nomor jalur masih tergantung hingga kini. Rel kereta api beberapa masih terlihat di emplasen stasiun terkubur bangunan-bangunan baru.

Stasiun ini dulu mempunyai dipo lokomotif. Saat ini dipo lokomotif Kudus beralih fungsi menjadi usaha laundry karpet, dan emplasemen dipo menjadi tempat karoseri bak truk dan sekarang tidak banyak terlihat rel kereta api di sekitar dipo. Satu-satunya sisa sarana dari dipo ini adalah sebuah gerbong NR yang sekarang berada di Dipo lokomotif Pekalongan. Selain dipo, stasiun ini juga mempunyai sebuah gudang yang dahulu digunakan untuk menyimpan hasil bumi, sekarang gudang digunakan untuk futsal. Disebelah utara Stasiun Kudus masih berdiri tegak tiang sinyal mekanik.

Sumber: Wikipedia

Post a Comment

0 Comments