Jambu Bol dan Pemilik yang Santri





Ruku' Jambu Bol berdiri sebelum kemerdekaan, pabrik ruku' Jambu Bol sempat terhenti ketika Jepang menginvasi Indonesia pada 1942. Perusahaan ini menemukan pijakannya kembali pada 1949 dengan memproduksi kretek paper wrapped, sebagai pengganti jenis klobot yang dipoduksinya sejak awal. Jambu bol merupakan raja roko pegunungan

Berbeda dengan perusahaan lain yang dimiliki oleh warga keturunan Cina, Djambu Bol merupakan perusahaan pribumi terbesar di Indonesia yang pernah tercatat dalam sejarah. Pendirinya bernama Haji Roesyadi Ma’roef seorang warga Kudus. Djambu Bol berkosentrasi pada pemasaran di luar jawa, terutama wilayah Sumatera Utara dan Lampung  yang mencapai 95 persen dari konsumennya.

Haji Roesyadi Ma’roef  merupakan hartawan yang dermawan, yang dekat dengan kiai, ulama dan santri. Beliau mendirikan banyak masjid seperti masjid Pondowan dan Masjid al-Ma'ruf utara pasar Kliwon Kudus, serta membantu banyak sekolah, pondok pesantren dan lainnya.

Karena persaingan yang kian ketat dan berat, membuat Djambu Bol Kudus menghentikan produksinya pada 2008.

Disunting dan diambil dari sini.

Post a Comment

0 Comments