Dua Desa di Kecamatan Jati Kabupaten, yaitu Desa Loram Wetan dan Loram Kulon, sangat dikenal. Pasalnya, dua desa ini merupakan sentra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Berbagai home industri berada di sini. Mulai dari usaha pembuatan sabuk, tas, konveksi, hingga pengumpulan barang rosok.
Kebanyakan warga kedua desa ini memang lebih senang berwiraswasta daripada menjadi buruh di pabrik. Kondisi ini, tentu sangat membantu pemerintah, karena membantu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat kudus.
Loram Wetan memiliki luas wilayah 150.39 ha. Sementara Loram Kulon 199.08 ha. Namun keduanya memiliki kesamaan, yaitu dalam hal semangat kerja dan berwirausaha. Di Loram Wetan, terdapat sekita 30 home industry, yang rata-rata memiliki tenaga kerja 3 sampai 10 orang. Sementara di Loram Kulon, tak kurang 35 home industry berdiri.
H. Sufyan, Kepala Desa Loram Kulon, merasa senang dan bangga dengan banyaknya UMKM yang ada di desanya. œBangga sekali karena masyarakat kreatif dan secara tidak langsung membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
Rasa bangga atas kreatifitas warganya, juga dilontarkan oleh Asmani, Kepala Desa Loram Wetan.Kalau mereka berusaha sendiri, khan nggak usah berebut untuk jadi buruh, candanya.
Pasar Nasional
Berbagai produk hasil dari UMKM yang ada di Desa baik Loram Kulon maupun Loram Wetan, mempunyai peluang yang sangat bagus untuk terus dikembangkan. Apalagi rata-rata sudah memiliki pasar dan pelanggan hingga level nasional.
Sutirman (39), pengusaha sabuk ini telah berhasil memasarkan hasil kerajinannya hingga luar Jawa.Distribusinya di Kudus, Grobogan dan Demak. Terkadang juga dapat pesanan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan, kata warga Desa Loram Kulon ini.
Masdi (36), pengusaha konveksi Tas yang sudah menjalankan usahanya lebih dari 8 tahun, juga sudah mampu memasarkan produknya ke berbagai kota di Indonesia. Ia bahkan pernah memperkenalkan merk La Tansa.Kami sempat jatuh bangun karena banyak pengusaha konveksi lain yang meniru produk kami, kata Ngatmi, istri Masdi, menambahkan.
Besarnya jiwa dan semangat berwirausaha warga desa loram ini, mendapat sambutan yang hangat dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Kudus. Itu sebabnya, dalam rangka membantu meningkatkan mutu dan kualitas produk, Disperindagkop melakukan pendampingan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang ada.
Disperindagkop membantu panataan manajemen seperti bagaimana administrasi pembukuan yang benar, mencari izin usaha, dan mengadakan penyuluhan-penyuluhan dengan menggandeng para akademisi untuk memberikan penjelasan bagaimana mengelola sebuah usaha, tutur Joko Indratmo, Kepala Disperindagkop Kabupaten Kudus. [hoery/rosidi-Portal]
Sumber: Muria Corner
0 Comments