Loram Kulon: Sentra Tas hingga Bandeng Presto



Desa Loram Kulon bukan hanya dikenal dengan tradisi menariknya, tetapi juga merupakan tempat berkembangnya beragam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan, desa ini layak disebut sebagai pusatnya UMKM di Kudus.


Menurut Taslim, Kepala Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, sebelum pandemi, saat dilakukan pendataan, tercatat ada setidaknya 325 pelaku UMKM di desanya. UMKM di desa ini bervariasi, mulai dari usaha kuliner hingga konveksi.


Desa ini, yang hanya berjarak 3,6 kilometer dari alun-alun Kudus, juga dikenal sebagai pusat pengrajin tas di Kudus. Banyak warga setempat yang menjadi produsen tas, baik tas sekolah maupun untuk kebutuhan fashion.


"Desa ini memang dikenal sebagai sentra pengusaha tas. Banyak warga yang menjadi produsen tas. Meskipun saat ini ada kendala dalam hal terbatasnya penjahit untuk membuat tas," jelasnya.


Selain tas, desa ini juga terampil dalam membuat kerajinan lain seperti sabuk, dompet, topi, bordir komputer, dan beragam kerajinan UMKM lainnya.


"Yang menarik, produk-produk ini tidak hanya dijual di wilayah Kudus tetapi juga telah dikenal di luar daerah dan kota-kota besar di Indonesia," tambahnya.


Di bidang kuliner, Desa Loram Kulon dikenal dengan bandeng prestonya. Meskipun tidak memiliki tambak dan berjarak jauh dari laut, desa ini terkenal dengan bandeng presto yang memiliki rasa legendaris.


"Bandeng presto sudah ada sejak saya kecil. Awalnya terkenal di Johar Semarang, tetapi kemudian Desa Loram Kulon mampu mempertahankan reputasinya dengan baik. Ikan bandengnya diambil dari Juwana dan diolah oleh warga desa," ungkapnya.


Karena popularitasnya, desa ini bahkan memiliki sebuah tugu yang dihiasi dengan motif bandeng. Tugu ini menjadi simbol bahwa Loram Kulon dikenal sebagai produsen bandeng presto terbaik di Kabupaten Kudus.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Mutrikah, melihat potensi wisata luar biasa di Desa Loram Kulon. Selain memiliki beragam dan unik dalam tradisi, desa ini juga memiliki warisan sejarah dan merupakan pusat UMKM serta kuliner yang beragam.


"Jadi, kunjungan ke desa ini akan memberikan pengalaman lengkap, mulai dari mengenal tradisi, berbelanja produk UMKM, hingga mencicipi bandeng presto yang lezat untuk oleh-oleh," katanya.


Sumber: Suara Merdeka

Post a Comment

0 Comments