Kinco: Pahit Tapi Nikmat

Pandemi Covid-19 telah memaksa banyak orang untuk beralih profesi, termasuk seorang pria yang dulunya bekerja di biro perjalanan wisata. Sekarang, ia menjual sego kinco. Seorang pria di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memutuskan untuk beralih profesi menjadi penjual sego kinco setelah pekerjaannya di biro perjalanan wisata terdampak oleh pandemi Covid-19.


"Pada awal pandemi Corona, saya bekerja di biro perjalanan wisata. Namun, karena bisnis tersebut tidak beroperasi sepenuhnya selama masa pandemi, saya terpaksa mencari mata pencaharian lain untuk bertahan hidup. Akhirnya, saya memutuskan untuk membuka warung," kata pemilik warung sego kinco, Arus Harhara saat dijumpai di warungnya di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, pada hari Rabu (15/9/2021).


Warung sego kinco terlihat sederhana namun luas. Arus, panggilan untuk pemilik warung tersebut, sibuk melayani pembeli sego kinco. Ia dengan cekatan menyiapkan masakan nasi kinco. Jeroan bandeng atau waleran bandeng telah disiapkan di atas mangkuk. Arus juga menyiapkan bahan bawang untuk membuat sambal.


Ia menggoreng campuran bawang merah, bawang putih, dan cabai untuk membuat sambal. Kemudian, jeroan bandeng dicampur dengan sambal yang telah digoreng dalam wajan. Setelah siap, Arus menyajikan nasi kinco dengan jeroan bandeng kepada pembeli. Nasi kinco tersebut dihidangkan dengan lauk jeroan bandeng.


Arus memutuskan untuk membuka warung sego kinco karena ia memiliki hobi memasak. Alasan lainnya adalah bahwa sego kinco jarang ditemui di daerah lain. "Saya membuka warung karena saya memiliki hobi memasak. Saya memilih sego kinco karena merupakan salah satu makanan yang otentik, artinya tidak semua daerah memiliki makanan ini," jelas Arus.


Arus juga menyebut bahwa sego kinco memiliki manfaat bagi kesehatan, terutama untuk kesehatan tubuh karena ikan bandeng mengandung omega tiga yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah. "Sego kinco atau waleran bandeng ini juga bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung omega tiga yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol," tambah Arus.


Arus menetapkan harga yang terjangkau untuk menikmati sego kinco buatannya. Satu porsi sego kinco dijual dengan harga Rp 13 ribu. "Harganya murah, satu porsi sego kinco Rp 13 ribu dengan takaran nasi yang cukup mengenyangkan perut, biasanya tambah lagi," ucap Arus. Ia mengatakan bahwa dalam sehari, ia dapat menjual puluhan porsi sego kinco. Pembeli bahkan datang dari luar Kudus.


"Stok sering habis karena banyaknya minat, misalnya 20 atau 30 porsi habis. Ada yang makan di tempat dan ada yang dibawa pulang," ungkap Arus. "Pembeli datang dari luar daerah, seperti Semarang dan Pati. Bahkan ada yang mengadakan kelompok untuk menikmati sego kinco dengan tambahan sego kepel," tambahnya.


Salah satu pembeli, Kiki Budi Utomo, mengaku penasaran dengan sego kinco tersebut. Menurutnya, sego kinco buatan Arus memiliki rasa lezat dan tidak pahit. "Saya sudah beberapa kali datang ke sini. Sebenarnya sego kinco ini tidak terasa pahit, tapi rasanya sangat nikmat. Cara masaknya berbeda, itulah mengapa saya suka datang ke sini. Rasanya enak sekali," ungkap Kiki saat berada di lokasi.


Sumber: Detik

Post a Comment

0 Comments