Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah di Kudus



Sekitar pertengahan tahun 70an atau akhir 70an, K. H. Muhammadun Pondowan, yang terkenal dengan Sibawaihi Jawa, pernah diundang oleh para kiai di Kudus untuk mengisi stadium general tentang dasar Ahlussunnah wal Jama'ah. Acara tersebut bertempat di suatu desa di Kecamatan Gebog. Dari studium general itu, beberapa kiai kemudian menyusun risalah tentang Ahlussunnah wal Jama'ah. Dari beberapa risalah tersebut, muncul beberapa kesamaan isi dan struktur. Oleh karena itu, yang tertulis bukan "allafaha" atau "al-mu'allif" tapi "katabaha" atau "al-katib". Hal ini dikarenakan materi tersebut berasal dari penyampaian K. H. Muhammadun. 
 Karena masih dasar, maka materinya pun tidak seluas al-Kawakib al-Lama'ah karya K. H. Abul Fadhol Senori Tuban. Data ini diperoleh dari salah satu sumber sejarah studium general pada waktu itu, yaitu Kiai Musta'in Sahal. 
K. H. Muhammadun merupakan guru para kiai di Loram khususnya, dan kiai Kudus pada umumnya. Kiai Loram yang menjadi santri sekaligus menantu beliau adalah K. H. M. Najib bin K. H. M. Ihsan yang mempersunting Nyai Thohiroh binti K. H. Muhammadun. Adapun yang menjadi santri beliau adalah K. H. M. Tholhah Izzul Ma'ali bin K. H. M. Ihsan yang sekaligus mempersunting cucu beliau, Nyai A'izzah binti Nyai Hj. Afifah binti K. H. Muhammadun.

Post a Comment

0 Comments