Memperingati HUT ke-468, Pemerintah Kabupaten Kudus menggelar Kenduri Seribu Tumpeng di alun-alun Kudus, Rabu (20/9/2017) malam. Moment tersebut juga menjadi peringatan Tahun Baru 1439 Hijriah. Animo warga amat tinggi.
Terlihat dari tumpah ruahnya masyarakat yang ikut event ini. Prosesi acara dimulai khataman al Quran oleh sejumlah santri dari Pondok Pesantren Yanbu'ul Quran. Bupati Musthofa dalam sambutannya mengatakan, Kenduri 1.000 Tumpeng sengaja dibuat sebagai bentuk rasa syukur.
Acara ini juga menjadi sarana mengumpulkan masyarakat Kudus. "Ini kebahagiaan kita semua. Tidak hanya pejabat, semua masyarakat juga harus bahagia pada hari jadi ke-468 Kudus," kata Musthofa. Makna dari 1.000 tumpeng simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Selain itu, pengharapan atas kebaikan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat Kudus.
"Memang 1.000 itu simbol keberkahan dan penuh makna. Semisal tradisi sewu kupat Sunan Muria itu," tambah Musthofa. Yakib (45), warga Jati Wetan, berharap tradisi ini terus berlanjut.
Tak hanya bentuk syukur masyarakat Kudus melainkan juga lambang keguyuban pejabat dan jelata. "Semua kumpul jadi satu, seru, makan bersama," kata Yaqib. Kenduri ini merupakan awal dari rentetan HUT Kudus. Sabtu (23/9/2017) akan ada festival kuliner di alun-alun Kudus. Sehari kemudian ada Kudus Half Marathon yang akan diramaikan sejumlah atlet kenamaan, antara lain Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Puncaknya pada 30 September, ada pergelaran wayang dengan dalang Bupati Tegal, Ki Enthus Susmono.
Sumber: Tribun
0 Comments